Langsung ke konten utama

BAHAN RENUNGAN IBADAT UJIAN KELAS 6 (MATIUS 11:25-30)

 Bacaan: Mat 11:25-30

AJAKAN JURUSELAMAT

 

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

RENUNGAN

Hidupku selama ini sangat mudah. Berada disuatu tempat dan sangat nyaman. Ya aku hanyalah seonggok tanah liat tidak berguna. Namun pada suatu hari ada seorang pengrajin keramik bertangan kotor melemparku ke sebuah roda yang berputar.

Kemudian dia memutar mutarku hingga kepalaku menjadi sangat pusing. "STOP! STOP! STOP!" Aku berteriak namun orang itu berkata, "masih belum!" Lalu orang itu menyodok dan dan meninjuku berulang ulang. "STOP! STOP! STOP!" Teriakku kembali tak tahan.


Tapi orang itu tetap saja masih meninjuku, meremasku dan terkadang memukulku. Namun ada yang lebih sakit lagi, ia memasukkanku kedalam perapian. "Panas! Panas!" Teriakku kesakitan! STOP! STOP!" Teriakku lagi memohon.

Orang itu kembali berkata "masih belum!". Kemudian ia mengangkatku dan membiarkanku sampai dingin. Aku pikir selesai sudah penderitaanku, dan ternyata masih belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnaiku dengan bara api. Asapnya begitu memualkan! "STOP! STOP!" Teriakku.

Wanita itu berkata “belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. "Tolong! Hentikan penyiksaan ini!" Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku ada sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku yang sekarang. Aku merasa bahagia.

 

          Anak-anak yang ibu kasihi, kisah si Tanah Liat sebelum menjadi si Cangkir cantik menunjukkan bahwa setiap kesuksesan berawal dari sebuah perjuangan. Perjuangan itu bisa sangat menyakitkan, menyusahkan dan membuat tidak nyaman. Pengalaman inilah yang sering dialami oleh Bapak/Ibu Guru maupun mama dan papa. Setiap hari adalah perjuangan bagi kita semua.

Perjuangan anak-anak telah dimulai sejak kalian diterima di sekolah ini. Berjuang untuk belajar membaca, menulis dan memperoleh ilmu yang berguna bagi masa depan. Dalam perjuangan itu kalian pernah dimarahi, ditekan untuk belajar lebih, mengikuti jam-jam yang ditetapkan baik itu oleh bapak/ibu guru maupun orangtua, putus asa, bosan dan bahkan menangis.

Coba anak-anak refleksikan sebentar, hening dan mengingat-ingat sebentar: Apa saja yang sudah aku alami untuk menjadi sekarang ini? Apa saja kesulitan dan perjuanganku selama ini? Sudahkan aku memaksimalkan diriku?

Kalian telah berhasil melalui kesulitan dihari-hari lalu. Tinggal sedikit lagi menuju kesuksesan di tingkat dasar, tingkat SD yaitu melalui UJIAN SEKOLAH dan USBN.

Namun lihat, Yesus mengundang kalian dari segala kepenatan persiapan menjelang ujian untuk bersandar: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

 

Bacaan hari ini mengajarkan beberapa hal:

Pertama, jangan biarkan kata “kuk” ini menakut-nakuti. Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat. Namun kuk dalam bacaan hari ini adalah kuk dari Kristus, Dia akan membantu kita memikulnya. Ia akan membuat kita menyukainya. Ia akan membuat kita bosan dengan kesenangan semu dan membuat kita bergembira karena melatih diri untuk kebajikan.

Pada saat itu cara orang-orang Yahudi melatih sapi muda untuk membajak sawah adalah membiarkan sapi muda dengan sapi yang sudah berpengalaman berdampingan untuk memikul satu kuk. Sapi muda itu akan belajar dari sapi tua membajak di sana dengan patuh dan perlahan-lahan sapi muda itu akan menjadi terbiasa. Tuhan kita seperti sapi tua ini. Hari ini Tuhan tidak hanya berjalan bersama kita, Dia juga ada di dalam kita. Ketika kita membiarkan Tuhan hidup di dalam kita, maka kerendahan hati Tuhan akan dinyatakan di dalam diri kita.

Kedua, belajar apa? 1. Lemah-lembut dan rendah hati. Yang disebut lemah-lembut adalah tidak panik, rendah hati lawan kata adalah sombong; semua keberhasilan kita juga bukan karena kemampuan dan kehebatan kita, untuk apa tinggi hati dan sombong, sesungguhnya tidak ada yang dapat dibanggakan! Kita juga tidak ada apa-apanya.

Maka marilah bersandar pada Yesus, tetap rendah hati dan menyadari bahwa perjuangan yang sungguh-sungguh pada saat ujian nanti akan membuahkan masa depan yang baik. Ingatlah kisah Cangkir.

KARENA MASA DEPAN SUNGGUH ADA dan HARAPANMU TIDAK HILANG. (Amsal 23:18)

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SALAM JUMPA

Salam jumpa untuk semua Apa kabar engkau di sana Kuharap engkau baik-baik saja Aku kamu kita semua Salam jumpa untuk semua Mari kita bersukaria Dalam acara temu OMK Bergembira bersama-sama   Reff :       Kita di sini tuk berbagi cinta Membuka hati tuk semua Bergandengan tangan sambil bergoyang Kita rayakan kebersamaan ini dalam Tuhan Kita di sini tuk berbagi cinta Membuka hati tuk semua Bergandengan tangan sambil bergoyang 1 2 3 kita kumpul semua oke

RPP PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD KELAS 1 - KURIKULUM 2013 REVISI

RPP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kurikulum 2013 dibuat per Kompetensi Dasar (KD). Berikut adalah RPP Kelas 1 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk KD 1,2 dan 3 . RPP dibuat sesuai 4 pengetahuan yang harus dimiliki oleh peserta didik yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif sebagaimana diharapkan dalam akreditasi. Selain itu berusaha menerapkan karakter, HOTS,   dan 4C. KD 1 KD 2 KD 3