1.
Pada ketiga abad pertama, gereja digambarkan sebagai tubuh,
jelaskan & uraikan !
Ø Gagasan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari apa
yang sudah dirintis Paulus dalam 1 Korintus.
Ø Kristus hadir dalam Gereja, dan Gereja menghayati
Kristus melalui sabda, sakramen dan
kurnia-kurnia roh lainnya.
Keterangan : Dalam konstitusi I yang dihasilkan pada Konsili Vatikan
II adalah tentang Sacrosantum Consilium.
Gereja awali sangat menekankan pentingnya sabda dalam kehidupan Kristen, bahwa
Kristus hadir lewat sabda-Nya, dan kurnia-kurnia roh lainya (1 Kor 12).
Ø Tanda khusus kehadiran Kristus dalam Gereja dan melalui
Ekaristi (perjamuan agape).
Keterangan : Dalam ekaristi Kristus menyerahkan diri seutuhnya
untuk kehidupan Gereja. Para Bapa Konsili Vatikan II menyadari pemberian diri
Kristus di dalam sabda, perbuatan dan tubuh-Nya. Kita menyantap dua santapan
yang membuat kita akan hidup. Mati dan hidup dalam hal ini adalah dalam
pengertian teologi, bahwa mati : neraka dan hidup : surga.
Ø Gereja merupakan himpunan banyak anggota dengan aneka
pelayanan, fungsi, dan peraturan.
Keterangan : Semakin banyak orang semakin banyak aturan, namun
jangan sampai kita diperbudak oleh aturan-aturan. Kristus begitu mencintai
Gereja-Nya, sehingga aturan-aturan tidak membuat manusia terbelenggu tetapi
semakin bebas, secara sadar, saya mau melakukan aturan-aturan ini.
Ø Struktur semacam ini dilukiskan oleh Klemens dari Roma
dan Ignasius dari Anthiokia sebagai tata susunan hidup surgawi (terutama dalam
hal ibadat).
Keterangan : Semua berkiblat pada kerinduan kedatangan eskatologi/ kiamat cepat datang karena
latar belakang mereka dalam pengejaran Romawi – Yunani, sehingga mereka cepat
ingin berlalu dari dunia ini dan bersatu dengan Allah.
Ø Uskuplah pusat dan kepala Gereja yang nampak, yang
mengungkapkan kasih dan persatuan di dalam umat beriman.
Keterangan : Pada awalnya, yang menjadi pusat kepala Gereja adalah
uskup. Dalam Timotius ada dua tokoh yang memimpin Gereja, yakni penilik atau
uskup/presbyteros dan diakon.
2.
Pada ketiga abad pertama, gereja digambarkan sebagai kenisah
Allah, jelaskan dan uraikan!
Ø
Gereja
merupakan himpunan umat beriman yang mengarahkan perhatian secara istimewa kepa
Allah.
Keterangan: Perhatian istimewa kepada Allah adalah
reaksi Gereja oleh umat yang mengungkapkan imannya lewat ritus dan liturgi.
Perbedaan antara Ritus dan Liturgi : Ritus adalah cirri khas, Gereja Barat
memakai ritus Roma dan Gereja Timur memakai ritus Bizantium. Ritus merupakan kekhasan mengungkapkan imann. Sedangkan
liturgi merupakan wujud nyata dari ritus (ungkapan ritus).
Ø
Gereja
mengambil alih Kenisah Perjajian Lama sebagai tempat istimewa di mana Allah
menjumoai umat-Nya dan sebaliknya.
Keterangan : Dalam Perjanjian
Lama yang pertama-tama umat Israel berada di padang gurun, ada yang disebut
kemah abadi atau kemah kudus. Artinya jika umat Israel dalam perjalanan, di
situ mereka membangun kemah-kemah yang dibuat pada satu kemah dan dikelilingi
oleh kemah-kemah yang lain. Di dalam kemah itu ada satu peti berisi dual oh
batu. Saat Israel tinggal menetap, mereka mendirikan kenisah.
Ø
Pusat
Gereja adalah Yesus Kristus. Melalui Dialah Allah menjumpai umat-Nya, dan umat
beriman berjumpa dengan Allah.
Keterangan: Pusat Gereja adalah Yesus Kristus. Jadi Allah
yang datang menguduskan umat-Nya lewat Yesus Kristus. Berliturgi bearti Kristus
menjadi pengantara umat dengan Allah dan diberi arti rohani.
Ø
Setiap
kali umat beriman berkumpul dalam nama Yesus Kristus, di situlah kenisah ada.
Maka sesungguhnya sampai dengan abad V, umat beriman tidak mengenal istilah
Gereja sebagai tempat atau bangunan.
Keterangan: Kenisah dalam
arti rohani bukan suatu bangunan, tetapi bangunan rohani. Kira-kira abad 4/5
baru dikenal bangunan Gereja. Tidak seperti Yahudi, ketika Bait Allah
dihancurkan, mereka tercerai-berai, bait Allah hancur dan sekarang tinggal
tembok ratapan. Menurut hokum Gereja sesuatu yang sudah dikonsekrir atau
disakralkan tetap tematerai selamanya. Tubuh adalah bait kudus Allah.
Ø
Gedung
Gereja hanya berfungsi sebagai tempat agar kenisah Allah yang sebenarnya (umat
beriman) dapat bertemu dan dinyatakan.
Keterangan: Manusia
member respon kepada Allah dengan pujia-pujian, doa dan syukur. Kita percaya
bahwa Allah hadir dan tinggal di dalam tabernake di Gereja. Sama ketika ada
tabut perjanjian uamat merasa dilindungi. Kenisah Allah yang sebenarnya itu
dapat mengungkapkan iman mereka. Allah datang menguduskan umat-Nya.
3.
Pada masa imperium romanum, gereja digambarkan sebagai
imperium. Jelaskan & uraikan!
Ø Edik Milano
313 yang dikeluarkan oleh Konstantinus Agung mengakui hak hidup Gereja Kristen
secara resmi, namun maksud ini bukan berarti ia mendukung orang Kristen, tetapi
karena ada maksud politik
Ø Sejak
saat itu Gereja berkembang dengan aman dan pesat, mereka semakin mengorganisir
diri dalam segala hal, baik soal intern maupun ekstern. Mereka secara
terang-terangan mengadakan perbaikan di sana sini karena sudah mendapat kebebasan melakukan peribadatan,
lalu mereka secara terang-terangan memperbaiki di sana-sini.
Ø Pemimpin
Gereja mendapat penghormatan dan kedudukan seperti pemimpin dunia profane. Saat
itu paus di angkat kedudukannya sebagai pemimpin yang sejajar dengan pemimpin
Negara
Ø Terjadilah
simbiose antara Gereja dan dunia, maka sifat eskatologis Gereja
berangsur-angsur menghilang dan KA mendapat tempat mewujudkan diri di dunia
ini. Inilah kekeliruan secara duniawi. Saat manusia diberi kebebasan, mereka
menyalahgunakan
Ø Lambat
laun istilah umat Allah hanya menjadi kebudayaan/politis belaka, karena jemaat
tidak lagi mementingkan urusan iman tapi lebih pada hal yang bersifat duniawi.
Demikianlah Gereja yang memandang diri sebagai Imperium yang berkuasa mutlak
Ø Pada
waktu pusat kekaisaran Romawi berpindah ke Konstantinopel praktis para pemimpin
Gereja Barat (Paus) ikut campur dalam mengurus Negara (Gereja ikut mengurus
Negara dalam hal politik)
Ø Maka
muncullah ketegangan antara Kaisar dan Paus mengenai negara dan Gereja. Siapa
yang berwenang dan berkuasa? Yustinianus mendirikan theokrasi. Dan inilah yang
didambakan Yustinianus untuk meredakan kekacauan ketegangan Gereja dan dunia, kaisar tetap kaisar, tetapi
undang-undang adalah berdasarkan agama.
Ø Kendati
demikian Gereja Timur tetap sibuk dengan urusan teologi. Maka para Bapa Gereja
Timur menekankan tentang ekonomi keselamatan (keselamatan yang ada dalam rumah
Allah) semakin diperdalam dan mengarah ke pemahaman tentang Trinitas
4.
Ada 4 hal yang memicu terjadinya gerakan reformasi luther.
Sebutkan dan jelaskan!
a.
Latar Belakangx:
Apa
yg menyebabkan Gereja terpecah belah?
v Semakin
Gereja itu tidak bersatu, maka Gereja itu akan punah dan tercerai berai
v Selain
hirarki, awam juga mulai dilibatkan. Dg dilibatkanx kaum awam, maka kaum awam
juga melihat hal yg tidak beres dan dari itu terjadi sengketa antara hirarki
dan kaum awam/saling menyaingi
v Munculx
filsafat liberlasise, yaitu:
1.
Inkuisisi
2.
Secara diam2 uskup mempunyai istri dan
anak
3.
Klerus sangat tergila2 dg uang
b.
Semua ini memicu terjadix gerakan
reformasi dan akhirx Gereja terpecah belah, maka Luther mendirikan gerakan baru
yg disebut dg gerakan reformasi, dan membuang kekhasan yg ada di Gereja Kat:
menghapus semua sakramen, kecuali
sakramen
Baptis, larangan mematung, tidak ada lagi devosi2 kepada Maria. Menurut Luther,
Maria tidak lagi mempunyai peran dalam gereja.
5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerakan galikanisme!
Gallikanisme
adalah suatu ritus yang lebih tua dari ritus Roma. Berkembang di Prancis.
Gallikanisme adalah aturan atau gerakan yang bersifat
gerejani dan politis di Perancis. Gerekan ini menuntut pembebasan dari Gereja
Katolik Roma (GKR) di Perancis dan dari kekuasaan Sri Paus. Gallikanisme ini
menolak campur tangan uskup dan paus dalam pemerintahan duniawi termasuk
pengangkatan dan pemecatan raja-raja oleh paus.
Berpuncak pada deklarasi “Kebebasan Gallikan” Tahun 1682
dengan beberapa kejadian, seperti:
a. Pertikaian antara raja Phillips IV dengan Paus Bonifasius VIII
b. Pembuangan Paus diAvignon
c. Skisma barat merupakan konsekuensi lebih lanjut atas dua Paus, sehingga
Gereja Roma terbagi menjadi dua, satu Gereja yang mengabdi paus di Avignon dan
Paus yang berada di Vatikan Roma.
d. Konkordat 1516 antara Raja Francis I dan Paus Leo X(persetujuan kerjasama
Gereja dan negara)
e. Penolakan Perancis terhadap keputusan pembaharuan Konsili Trente.
DKL: Perancis ingin lebih mandiri dan tidak terikat pada
Roma. Tahun 1663 parlemen Perancis memaksa Fakultas Teologi Sorborne memeluk
Gallikanisme.
Isi kebebasan Gallikanisme:
a.
Paus hanya diberi kekuasaan rohani oleh Allah
b.
Kekuasaan Paus dibatasi oleh dekrit-dekrit konsili
Constance tentang wewenang konsiliekumenis.
c. Pelaksanaan kekuasaan Paus diatur kanon-kanon Gereja
d.
Dalam soal ajaran iman, pau memang memiliki wewenang
besar, akan tetapi jika gereja semesta tidak menyetujui maka keputusan harus
diperbaiki.
Pada Tahun 1690 Paus Alexander mengutuk deklarasi ini dan pada Tahun 1683
deklarasi ini dicabut. Walaupun demikian deklarasi ini masih dipraktekkan di
Perancis sampai abad ke-19. Penyelesaian definitif dalam Konsili Vatikan I
dengan menyebutkan soal Infallibilitas
Paus.
6.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerakan febronianisme!
Ø Febronianisme
berkembang di Jerman, dimana para Uskup
merangkap menjadi pangeran. Pengaruh Gallikanisme melatarbelakanginya dan
mereka berusaha menggeser kepemimpinan Paus pada mereka(episkopalisme). Pada
abad-18 aliran ini menjadi ekstrim di bawah uskup pembantu Trier J.N.Von
Hontheim(yang memakai nama samaran Febronius)
Ø Febronius(dibawah pengaruh Z.B.Van Espen dari Leuven)
menulis De Statu Ecclesia Et Legitima Potestate Romani Pontificis sebanyak 5
jilid dengan isinya antara lain:
“Demi persatuan dalam Gereja dan pembaharuan, maka perlu
adanya desentralisasi dalam Gereja sehingga setiap keuskupan menjadi kuat. Maka
sebagai ganti monarki kepausan, hendaknya setiap episkopat di semua Negara
berkuasa dan dalam kebersamaan pada Konsili memegang wewenang tertinggi dalam
Gereja.
Ø Kelak Febronius menarik kembali tulisannya dan pada tahun
1786 dia dikutuk oleh Breve Super Soliditate Petrae serta mendapat jawabannya
dalam Konsili Vatikan I.
DKL: Febronianisme adalah gerakan dalam Gereja
Katolik Roma di Jerman yang menolak kekuasaan
duniawi Sri Paus. Gerakan ini mengakui Paus sebagai Kepala Gereja dalam hal
iman dan moral, tetapi tidak dalam hal kekuasaan duniawi. Kekuasaan duniawi
paus yang didasarkan pada Donatio
Constantini dan kumpulan keputusan paus yang dikumpulkan oleh Isidorus
Sevilla ditolak karena dokumen-dokumen tersebut palsu. Gerakan ini tidak
berhasil karena pecahnya Revolusi Perancis dan kurangnya dukungan dari para
uskup Jerman lainnya.
7.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerakan josephinisme!
Josephinisme adalah usaha Negara untuk
menguasai urusan-urasan gereja, yang diilhami oleh pencerahan AUFKLARUNG dan dilakukan oleh Josep II
dari Austria. Karena campur tangannya dalam urusan Gereja, ia diberi nama
“Kaisar Koster”. Dengan maklumat toleransi yang dikeluarkan tahun 1781,
ordo-ordo religious konteplatif ditekan, ordo-ordo religious yang berkarya di
bawah kekuasasan Josep II harus memilih satu jenis karya, kegiatan ziarah,
misalnya ke tempat suci, dilarang, dan yuridiksi terhadap milik Gereja
dialihkan dari paus kepada Negara. Meskipun Joseph II mencabut sebagian dari
perundang-undangan yang dibuat sebelum meninggal, Josepinisme baru dihentikan
pada tahun 1850. Josephinisme berkembang di Austria di bawah ratu Maria
Theresia yang ingin mengadakan perubahan di dalam Gereja
8.
Jelaskan & uraikan tujuan diadakan kv I
Latar belakang:
Situasi perkembangan zaman pada saat
itu : ilmu teknologi mulai dikenal, pabrik-pabrik mulai diciptakan dan
digemakan sebagai pengganti tenaga kerja sehingga ini mengakibatkan banyaknya
pengangguran, mau tidak mau anak-anak yang berusia 5 tahun ke atas harus
bekerja untuk membatu orang tua. Maka diadakanlah Konsili Vatikan I 1869-1870
Ø Untuk
mempersatukan dunian Katolik agar secara perkasa dapat memperlihatkan kebenaran
yang melawan sesatan-sesatan waktu itu dan untuk menyesuaikan disiplin Gereja
dengan situasi baru.
Keterangan: sesatan
(partikularisme, rasionalisme, deisme). Disiplin gereja: Gereja berusaha menyesuaikan diri dengan
situasi membangun teologi dan situasi saat itu. Moral dan dogmatis direvisi.
Ø Konstitusi
Dogmatis Pastor Aeternus mengupas primat yurisdiksi Paus dan infabillitas Paus:
Paus memiliki kekuasaan memimpin Gereja dalam taraf tertinggi, secara biasa dan
langsung atas seluruh Gereja, atas setiap umat dan semua gembala.
Keterangan: Pastor
Aeternus :gembala yang baik. Paus adalah gembala tertunggi, meliputi masalah
iman, disiplin dan hirarki.
Ø Kekuasaan ini
meliputi masalah iman dan etika maupun disipilin dan kepemimpinan Gereja.
Ø Jika Paus
berbicara secara EX CATHEDRA, maka keputusannya tak dapat salah dan tak dapat
diubah.
Keterangan: Keputusan ini
dibukukan oleh Denzinger dan Schumacher mereka berjasa mengumpulkan
keputusan-keputusan ini. Pada waktu itu dogma diterima tanpa masalah, tetapi
sekarang dipermasalakan lagi.
Ø Masalah hubungan
antara paus dengan para uskup tidak sempat dibicarakan karena konsili ditutup
dengan adanya perang dunia I. KELAK Konsili Vatikan II yang membahasnya.
9.
Menjelang abad xx, gereja dilukiskan sebagai tubuh mistik kristus. Jelaskan & uraikan.
Ø Dalam ensiklik
dari Pius XII ini mau diperlihatkan
bahwa Gereja tidak cukup dilukiskan sebagai perhimpunan secara
yuridis-organisasi, tetapi kelembagaan Gereja harus dikaitkan dengan seluruh
misteri Yesus Kristus dan iman kita pada-Nya.
Keterangan: Sebelum Paus
Pius XII mengeluarka enseklik ini, gereja betul-betul merasa diri sebagai
yayasan, badan yang sarat dengan aturan-aturan.
Ø Toh enseklik
ini tetapkurang jelas. Diskusi mengenai “Tubuh Mistik Kristus” dicampur adukan
antara pengertian ekaritis dan badan moral.
Ø Kelak
pandangan Pius XII ini diulang dalam Enseklik Humani Generis yang menyatakan
bahwa “Tubuh” tidak diartikan sebagai badan moral belaka, melainkan komunitas
adi kodrati, karena Roh yang menjiwainya.
Keterangan: Menurut
enseklik Humane Generis, Katolik is the best, karena hanya orang Katolik yang
akan diselamatkan.
Ø Selain itu,
enseklik MCC juga menekankan batas-batas yang jelas dengan rekan-rekan
ekuminis, sehingga menghambat gerakan ekumenisme. (kelak KV II akan
merumuskannya dengan lebih simpatik dalam LG 8)
Ø MCC juga
menekankan bahwa yang disebut anggota Tubuh Kristus adalah mereka yang
dibaptis, mengakui iman yang benar, tidak memisahkan diri entah sebagai heresi (ikut gereja reformasi) entah secara skisma
(ikut gereja timur) entah karena dikucilkan (apostasi).
Ø Demikian pula
MCC menekankan perlunya orang masuk gereja agar diselamatkan. Maka gereja perlu
demi keselamatan. Ini merupakan penafsiran baru mengenai extra ecclesiam nulla
salus dari Cyprianus.
10.
Sebutkan & uraikan secara singkat dokumen-dokumen
penting kv II yang berbicara tentang gereja.
Ø Ada
2 pandangan pokok Konsili mengenai Gereja yang tertuang dalam 2 konstitusi.
Ø Konstitusi
pertama ialah Konstitusi Dogmatis
Lumen Gentium. Gereja menyadari diri sebagai umat Allah. Hirarki, yang dalam
masa-masa sedalamnya sangat ditonjolkan, kini tidak lagi ada. Awam tidak lagi
dilihat sebagai “pelengkap penyerta”, tetapi sebagai
sebagai “rekan kerja hirarki” terutama dalam mewujudkan dimensi sekuler
pengutusan Gereja. Hanya awamlah yang mampu menjalankannya. Itulah sebabnya
mengapa konsili jug amenerbitkan dekrit Apostolicam
Actuositatem(mengenai
kerasulan kaum awam).
Ø Konsili
Vatikan II juga menggarap kemballi teologi tantang episkopat yang dalam
perjalanan sejarah Gereja (khususnya abad pertengahan) gak tersisihkan. Maka
konsili menekankan kembali kolegialitas para uskup, yang hanya memiliki wewenag
dalam kesatuan dengan uskup Roma sebagai kepala, serta tanpa menodai kekuasaan
primat paus diatas semua gembala dan umat beriman (art 22-23)
Ø Dengan
demikian kolegialitas ini mengambil bagian dalam, pemeliharaan rohani Gereja
Partikular-Gereja Lokal-Gereja Universal.
Ø Konstitusi
kedua adalah Gaudium et Spes. Sebuah
konstitusi pastoral yang mengeksplisitkan kesadaran umat beriman yang ditus
kepada dunia dengan segala permasalahannyadan dengan segala suka-dukanya.
Ø Pandangan
Konsili mengenai Gereja ini juga dilengakpi dengan dekrit mengenai misi Gereja
: Ad Gentes.
Ø Selain
itu Konsili juga menyapa semua pihak:
Gereja
Timur (OE), Gereja-Gereja reformasi (UR), orang-orang beragama non Kristen (NA)
dan para pemimpin bangsa-bangsa untuk memperhatikan masalah kebebasan beragama
(DH).
Ø Dari
uraian singkat ini, kita dapat melihat bahwa para bapa Konsili tidak ingin
memonopoli masalah keselamatan, melainkan menawarkan kasih dan persahabatan,
bersama-sama membangun dunia baru dan menciptakan persaudaraan universal.
Komentar
Posting Komentar